FUNGSI MANIFOLD GAUGE DALAM SISTEM PENDINGIN SERVIS


Manifold gauge adalah sebuah perangkat yang wajib dimiliki oleh teknisi perbaikan kulkas, AC, freezer, showcase dan alat-alat pendingin sejenis, alat ini sangat dibutuhkan  ketika perbaikan melibatkan media pendingin yaitu freon atau refrigerant. Manifold gauge didesain dengan kontruksi standard sehingga mudah dipahami cara pemakaiannya oleh siapa saja di seluruh dunia. bukan hanya warna nya yang standard, melainkan juga type fittingnya. Fitting yang diperlukan dalam penyambungan nozzlenya memiliki ukuran standar. Dipasaran ada dua type manifold gauge yaitu type single dan type double, dalam kesempatan ini akan di bahas manifold yang model double yaitu monifold yang terdiri dari dua valve dan tiga port.

Lihat gambar dibawah ini menunjukkan spesifikasi standar sebuah manifold gauge type double block valve.



Keterangan gambar;

A- Pressure gauge
B- Manifold chamber
C- Compound gauge
a-Isolation valve biru.
b- Isolation valve merah

Pengukur tekanan di bagian kiri manifold disebut compound gauge karena bisa untuk mengukur tekanan positip dan tekanan negative ( vacuum), range pada gauge ini dimulai dari 30 inch Hg sampai dengan 0 PSI untuk mengukur tekanan di bawah atmosphere, dan 0 PSI sampai dengan 250 PSI untuk keperluan mengukur tekanan di atas tekanan atmosphere, warna daripada gauge compound adalah biru demikian juga selang yang terhubung ke nozzle bagian kiri dari manifold ini disepakati berwarna biru.
Pengukur tekanan dibagian kanan manifold disebut pressure gauge, range pada gauge ini dari 0 PSI sampai dengan 500 PSI. Kode warna gauge ini adalah merah demikian pula warna selangnya disepakati berwarna merah.
Adapun dibagian tengah manifold ada nozzle yang selangnya diberi kode warna kuning. Hubungan daripada ketiga nozzle tersebut adalah seperti diperlihatkan pada gambar manifold diatas. Yaitu sebagai berikut; ketika kedua valve ( a dan b) terbuka maka saluran daripada semua nozzle saling berhubungan, aliran dari selang kuning bisa mengalir ke selang biru maupun keselang merah dan sebaliknya dari selang merah bisa ke selang biru maupun selang kuning, demikian pula dari selang biru bisa mengalir ke selang merah dan selang kuning hanya besarnya tekanan yang akan menentukan kemana aliran akan mengarah. Bila valve b saja yang terbuka sementara valve a ditutup dengan memutarnya searah jarum jam hingga mentok, maka hubungan nozzle-nozzle didalam manifold adalah sebagai berikut; nozzle berselang kuning akan terhubung dengan nozzle berselang merah jadi aliran hanya akan terjadi dari selang kuning ke selang merah atau sebaliknya dari selang merah ke selang kuning tergantung daripada keadaan tekanan saat itu. Kemudian jika posisi valve yang dibuka diganti yaitu valve a saja yang terbuka sementara valve b yang ditutup rapat maka kemungkinan aliran yang berlaku pada manifold adalah sebagai berikut; aliran dari nozzle berselang kuning akan mengalir ke nozzle berselang biru tapi tidak bisa mengalir ke selang merah, sebaliknya aliran dari selang berwarna biru bisa mengalir ke selang berwarna kuning tapi tidak akan lolos ke nozzle selang merah. Kemudian jika kedua valve ( a dan b) ditutup rapat, maka tiap-tiap nozzle didalam manifold tidak saling berhubungan, artinya tidak ada aliran yang dapat berlangsung diantara masing-masing nozzle tersebut. Mengingat kontruksi manifold yang seperti demikian ini maka bilamana nozzle tengah tidak dibutuhkan sebaiknya dipasangkan tutup (cap) agar jika terjadi kesalahan dalam mengoperasikan manifold tdak terjadi pelepasan material berlebih-lebihan.

Komentar